Tuesday, May 1, 2012

Keperkasaan Manchester City


(Courtesy of: Goal.com)

City kembali membuktikan bahwa skuad mereka lah yang layak menguasai kota Manchester pada musim ini. Hal itu dikukuhkan setelah berhasil mengalahkan Manchester United 1-0 di Emirates Stadium. Kemenangan City tersebut diraih berkat gol semata wayang sang kapten, Vincent Kompany, menjelang jeda turun minum.
Secara keseluruhan, skuad Roberto Mancini menguasai jalannya pertandingan. Dari awal pertandingan kubu tuan rumah sudah langsung menggedor pertahanan MU. Tercatat beberapa peluang apik diciptakan oleh tim milik Sheikh Mansour ini. Diawali pada menit ke-16, saat Carlos Tevez memberi umpan kepada Sergio Aguero, tapi berhasil dihalau oleh bek MU, Phil Jones. Beberapa saat kemudian Aguero kembali berupaya untuk membobol gawang lawan dengan sepakan volinya. Sayang bola melayang di atas mistar gawang. Pada menit ke-36 bek sayap City, Pablo Zabaleta, melakukan shot jarak dekat ke arah gawang MU, namun berhasil dengan sigap bola diamankan oleh De Gea. Barulah pada akhir-akhir babak pertama, Vincent Kompany berhasil membobol gawang MU melalui bola sundulan, berawal dari umpan tendangan sudut yang dilesakkan oleh David Silva.
Pada babak kedua pun City tetap menerapkan strategi menekan tim tamu. Otomatis MU nyaris tak berkutik di sepanjang laga ini. Tercatat beberapa peluang diciptakan oleh Samir Nasri pada menit ke-58, Yaya Toure pada menit ke-72, serta beberapa sepakan oleh Sergio Aguero dan Gael Clichy. Jika saja beberapa shot tidak melenceng dan De Gea tidak bermain gemilang, bisa saja gawang MU kebobolan cukup banyak seperti pada pertemuan pertama di Old Trafford.
----------------------------------------------------------------------------
                Hasil ini tentu saja mengubah posisi klasemen sementara di pekan ke-36. Manchester City kembali menguasai posisi puncak, setelah berminggu-minggu tempat ini direnggut oleh MU. Meski jumlah poin mereka sama dengan MU, tetapi mereka unggul selisih gol dari si tetangga. Dan dengan sisa dua pertandingan lagi di musim ini, peluang City untuk menjadi kampiun terbuka amat lebar. Seperti yang dikatakan oleh Sir Alex Ferguson sebelum pertandingan bahwa Derby Manchester ini akan sangat menentukan hasil akhir perburuan gelar juara di antara kedua klub.
                Terlepas dari semua itu, perjuangan dan mental juara skuad besutan Roberto Mancini patut diacungi jempol. Sempat memimpin dengan selisih hingga 5 poin dari rival sekotanya, City justru balik tertinggal 8 poin di paruh kedua musim ini. Namun, secara perlahan ketertinggalan tersebut tereduksi hingga bersisa tiga poin saja – dan akhirnya kini sama dengan raihan poin MU: 83 poin.
                Catatan kemenangan City di Premier League musim ini sama dengan MU, yakni 26 kali. Begitu pula dengan hasil seri dan kalah kedua klub, masing-masing 5 kali bermain seri dan 5 kali mengalami kekalahan. Namun, hasil yang lebih impressive dibuktikan oleh kubu City dengan meraih catatan tak terkalahkan selama bermain di kandang. Jadi, seluruh kekalahan yang diderita kubu The Citizens selama musim ini terjadi kala bertandang ke markas lawan. Maka, wajarlah bila MU kesulitan untuk mengalahkan City di Emirates Stadium pada dini hari tadi.
                Dari catatan impressive dan perjuangan yang begitu keras dan dramatis selama hampir semusim ini, pantaslah jika kemudian Manchester City kembali merengkuh tropi Liga Inggris – setelah 36 tahun. (Terakhir City juara pada musim 1975/76.) Terlebih lagi, City berhasil mengalahkan rival utamanya dua kali dalam perburuan gelar juara. Bahkan pada pertemuan pertama mereka sukses memukul MU dengan skor 6-1 – yang oleh Sir Alex disebut sebagai kekalahan terburuknya selama melatih MU. Di samping itu, Sir Alex pun mengakui bahwa kekalahan di derby kali ini akan mengakhiri kans MU untuk juara, meskipun Manchester City harus bertanding melawan Newcastle United pada pekan berikutnya.

Salam olahraga,
‘Ammar Lelo Andiko, fan sepakbola